วันเสาร์ที่ 26 กันยายน พ.ศ. 2563

Lirik nasyid : Anugerah Cinta

 

Cinta adalah anugerah

yang dititipkan Tuhan

halalkanlah ia dengan pernikahan

demi menuju kesempurnaan iman

 

Kaulah cinta

yang kupetik dari tamannya

di musim hati yang kemarau,

hadir kau bagai hujan menyegarkan taman

 

Kaulah tulang rusukku

yang kujelajah mencarinya

tanpa mengenal musim dan kala

karena kaulah jawaban yang pasti

di hati ini yang selalu kunanti-nanti.

 

walau bagaimana pun nanti

aku kan tetap cintamu kerana Allah.

--------------------------------------------------------------------------------------------

 Lagu : Anugerah Cinta

Artis : Andalif Nasyid Thailand

Lirik : Awwabin Helmi 



วันพุธที่ 20 พฤษภาคม พ.ศ. 2563

Ulama Lulusan Al-Azhar yang Terawal di Alam Melayu.


Universiti Al-Azhar yang terletak di Mesir sangat berjasa dalam perkembangan ilmu dan dakwah Ahli Sunnah Wal Jamaah sejak dari zaman Salahuddin al-Ayyubi iaitu pada abad ke-12.

Namun begitu, apa yang tercatat dalam sejarah, pelajar pertama dari Alam Melayu yang belajar di Universiti Al-Azhar, Mesir ialah Kiyai Haji Abdul Manan at-Tarmasi yang berasal dari Termas, Jawa sebagaimana yang dicatatkan oleh Martin van Bruinessen.

Kiyai Haji Abdul Manan al-Tirmasi adalah datuk kepada Syeikh Mahfuz at-Tarmasi, ulama hadith Alam Melayu yang mendunia. Beliau telah belajar di Universiti Al-Azhar sekitar tahun 1850.

Zaman sebelumnya, pelajar-pelajar dari Alam Melayu kebiasaannya akan belajar di Mekah dan Madinah seperti mana Syeikh Abdul Rauf al-Fansuri.

Namun begitu, Syeikh Nuruddin ar-Raniri telah menukilkan dalam Bustanus Salatin bahawa ketika zaman pemerintahan Sultan Hussain Ali Riayat Syah (1568 -1579), terdapat seorang ulama yang berasal dari Mesir yang bernama Syeikh Nuruddin telah datang ke Aceh. Beliau seterusnya menetap dan wafat di Aceh. Syeikh Nuruddin ini turut dikenali sebagai Muhammad al-Azhari.

Al-Azhari itu jelas sekali adalah laqab (gelaran) bagi Syeikh Nuruddin yang mana kebiasaannya dipakai oleh para ulama lulusan Al-Azhar. Dengan itu, saya berpendapat bahawa Syeikh Nuruddin atau Syeikh Muhammad al-Azhari yang berasal dari Mesir ini berkemungkinan adalah seorang ulama lulusan Universiti Al-Azhar yang terawal tiba di Alam Melayu.

Hasanuddin Yusof
Maktab Penyelidikan
Tamadun Alam Melayu dan Islam

Sumber : Hasanuddin Yusof Official, 20 Mei 2020.

วันจันทร์ที่ 11 พฤษภาคม พ.ศ. 2563


HIMPUNAN FILE KITAB-KITAB JAWI & KITAB KUNING



Kitab jawi merupakan bagian terpenting dari sejarah Islam di Nusantara. Keberadaan kitab jawi sampai saat ini masih memberikan manfaat yang besar bagi muslim di Kepulauan Nusantara. Kitab jawi sampai saat ini masih menjadi sumber belajar, dan bahan rujukan dalam kajian Islam baik di Indonesia, Malaysia dan Thailand. Diantara kitab-kitab jawi yang masih banyak digunakan antara lain adalah kitab-kitab syekh daud Al-Fatoni, Syekh Wan Ahmad Al-Fatoni, kitab Sirāth Al-Mustaqim karya Syekh Nuruddin Ar-Raniry, Kitab Sabilal Muhtadin karya Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, Kitab Sirus Sālikin karya Syekh Abdus Shamad Al-Palimbani, kitab Tājul Muluk karya Syekh Ismail bin Abdul Muthalib Al-Asyi, serta kitab Perukunan karya Syekh Jamaluddin Al-Banjari dan Syekhah Fatimah Al-Banjari. Beberapa kontribusi kitab jawi dalam kajian Islam di Nusantara antara lain adalah Melahirkankan Ulama-Ulama di Nusantara, meneguhkan dan memperkuat Jaringan Islam Nusantara, memelihara peradaban dan bukti sejarah, menjadi contoh tradisi keilmuan dalam Islam, dan menjadi referensi studi Islam Nusantara. 

Kitab Jawi tersebar di berbagai daerah di Nusantara dengan variasi penulis, asal daerah, serta keilmuan yang bermacam-macam. Kitab jawi tersebut sebagiannya masih digunakan dan menjadi sumber referensi dalam kajian Islam di Asia Tenggara. Berikut akan dideskripsikan kitab-kitab Jawi yang masih digunakan (eksis) di Indonesia, Malaysia dan Thailand. Untuk informasi kitab Jawi di Malaysia dan Thailand peneliti menggunakan informan langsung warga negara Malaysia dan Thailand yang sedang belajar di Aceh. Mereka adalah para mahasiswa yang sebelumnya pernah belajar di Pondok (Pesantren) di Malaysia dengan negeri bagian yang berbeda, yaitu Perak, Trengganu dan Kelantan, serta mereka yang berasal dari Thailand, daerah Pattani

Berikut adalah file PDF kitab-kitab yang kerap kali dipelajari oleh kalangan pemondok/santri

Kredit : Institute of Tradisional Islamic Studies
https://drive.google.com/drive/folders/1hHefiAfgtMB1CDrVgvIOpQWqbOPUOyGC?fbclid=IwAR3SENjGOgE_kfuTPtOgZ3fAJdNz-3jORDFFP7eGL5oJSP3KLSvybGVmZps

*Kutipan dari artikel : Marzuki Abubakar 
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia 

วันอาทิตย์ที่ 10 พฤษภาคม พ.ศ. 2563


MERANGKAI  SEJARAH  DENGAN BERKARYA DAN MENULIS
Oleh : Awwabin Helmi




Menulis sebenarnya pekerjaan yang sangat menyenangkan, apalagi jika dilakukan dengan sepenuh hati. Oleh sebab itu ada juga orang yang menganjurkan agar “menulis dengan hati”, sehingga tulisan yang dihasilkan juga mengalir seperti air yang turun dari tebing ke bawah bukit, lancar tanpa hambatan. Tulisan yang baik biasanya juga dihasilkan dari penulis yang menulis dengan ikhlas, tanpa beban dan mempunyai pengetahuan yang baik pula.
Ada juga orang yang menganggap pekerjaan menulis itu berat dan membosankan. Pendapat itu tentu bukan tanpa alasan. Mereka umumnya bingung harus menulis apa dan untuk apa tulisan yang akan dibuatnya. Memang, jika orang menulis tanpa tujuan, tentu saja hasilnya akan sulit dan dijamin hambar dan tidak bernilai. Menulis harus mempunyai tujuan yang jelas, ibarat kita bicara, maka jangan bicara asal bicara melainkan bicara yang ada manfaatnya. Menulis pun seperti itu. Menulis harus mempunyai tujuan yang jelas dan mempunyai perencanaan yang jelas pula.

A. MOTIVASI MENULIS
1. Menulis untuk keabadian
Kutipan dari Pramoedya Ananta Toer  “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tdak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
2. Tugas yang tinggi martabatnya
Inilah kata-kata pamungkas warisan Imam Al-Ghazali yang akan menguatkan tekad siapa pun penulis yang merasa dirinya bukan turunan dari salah satu strata sosial di atas. Termasuk saya tentunya. Walaupun karya baru hanya beberapa buah buku. "Kalau kau bukan anak raja, dan kau bukan anak seorang ulama besar, maka jadilah penulis".
3. Pahala yang selalu mengalir
“Semua penulis akan meninggal, hanya karyanyalah yang akan abadi sepanjang masa. Maka tulislah yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti.” (Ali bin Abi Thalib)
4. Tulisan adalah senjata yang ampuh
 “Satu peluru hanya menembus satu kepala, Satu tulisan akan menembus beribu kepala”.
5. Mencipta Sejarah Baru
Walaupun dengan kita menulis , kita tidak bisa terkenal seperti penulis yang terkemuka,  Namun paling tidak kita sudah mencipta sejarah baru buat diri sendiri.   
Kata seorang penulis di tempat saya; "Saya belum hebat/sukses dalam dunia penulisan namun saya sudah lebih baik daripada mereka yang tak pernah menulis". (Dr.Abdul Rahman Dewani)

B. HUKUM BAGI SEORANG PENULIS

1. Membaca sebagai makanan penulis
Ibarat gizi, bacaan adalah nutrisi untuk otak penulis. bagaimana mau sehat, kalau membaca saja malas. bagaimana mau menulis novel yang bagus, kalau baca ketentuan pengiriman naskah saja tidak mau? Baca sebanyak mungkin. Apa pun. Pelajari bagaimana penulis-penulis terkenal itu merangkai kata, amati pemilihan diksi mereka, dan catat bagaimana mereka mengolah rasa. Akan lebih bagus lagi jika kamu juga membaca berbagai genre tulisan, tak hanya satu jenis tulisan saja. Hal tersebut akan membuat otakmu semakin berisi. Ibarat perpustakaan, perbendaharaannya banyak. Mau apa saja, tinggal pilih untuk dikeluarkan.
Di samping itu dengan membaca akan terdapat beberapa manfaat bagi penulis yaitu (1) Memperluas wawasan.  (2) Memperoleh pengetahuan baru tentang hal-hal unik. (3)Memperkaya kosa kata (4) Menjadi sumber ide dan inspirasi. (5) Sebagai tempat belajar teknik menulis. (6)  Bisa mempelajari berbagai gaya menulis. (7) Belajar tata cara penulisan yang baku.

2. Menulis setiap hari
Kalau mau menjadi seorang penulis profesional, kebiasaan menulis setiap hari harus menjadi kebiasaan utama. Rutin. Ini harus. Mutlak. Nggak bisa enggak. Adalah penting bagi seorang penulis untuk punya rutinitas menulis setiap hari. Seorang akuntan ya urusannya ngitung setiap hari. Penyapu jalan ya bakalan menyapu jalan setiap hari. Olahragawan juga sama.
Maka, menulislah setiap hari, meski hanya berupa caption di Instagram atau status di Facebook. Tuliskan sesuatu yang membuatmu bahagia, atau sekadar untuk melepaskan beban. Syukur-syukur, tulisannya bikin orang terinspirasi. Maka Menulis. Menulis. Menulis.
3.       
      3. Bergaul dengan orang yang punya passion yang sama
Lingkungan itu sangat berpengaruh terhadap diri kita. Maka, selektiflah dalam bergaul. Tak usah pedulikan kalau ada yang bilang kita pilih-pilih teman. Itu semua dilakukan demi kesehatan, dan kelangsungan hidup kita sebagai penulis.
4.      4. Kritis Terhadap Diri Sendiri
Ini sudah rahasia umum. Banyak penulis merasa tulisannya udah yang paling hebat sedunia. Saya juga begitu, kalau sudah bisa menyelesaikan tulisan saya. Makanya, jeda waktu publish itu perlu, demi membuang pikiran nggak waras itu dari pikiran kita.
Sebaiknya, ubah kebiasaan ini. Jangan jatuh cinta pada tulisanmu sendiri. Artinya, selalulah berusaha untuk meningkatkan kualitas tulisanmu. Jangan pernah merasa tulisanmu adalah yang paling bagus di muka bumi.
Dengan demikian, kamu akan terbuka pada masukan dan saran. Dengan saran dan masukan tersebut, kamu bisa belajar untuk memperbaiki tulisanmu agar lebih enak dibaca oleh orang lain.


C. KAREKTERISTIK DASAR BAGI PENULIS
Dalam buku berbahasa  Thailand โรงเรียนนักเขียน (Sekolah Penulis) menyebutkan 4 karekter yang harus dimiliki ole seorang penulis yaitu,
(1)   menghayati
(2)   mengingat
(3)   mengalisi
(4)   mempresentasikan (menulis)


D. CATATAN PENTING SAAT MAU MENULIS
Untuk memulai menulis yan wajib kamu ada ialah cerita yang ingindisampaikan/ hal apa yang ingin diceritakan kepada orang lewat tulisan. Setelah tahu apa yang ingin diceritakan  yang menjadi catatan penting bagi kita adalah sumber ide. Dalam buku berbahasa  Thailand โรงเรียนนักเขียน (Sekolah Penulis) sumber  data paling penting untuk menyumbang ide ada 3 hal.
Pengalaman pribadi , hal yang kita mengalami 
Pengalaman orang lain, hal yang dilewati orang lain namun kita mengutipnya dengan mencari, menggali, menanyakan. Dan sebagainya
Imajinasi, Imajinasi bukanlah ia datang secara tiba-tiba, atau pembawaan namun ia adalah berasaskan pengalaman yang kita lewati sama ada membaca atau mempelajari dari berbagai sumber. Dan juga bisa dibentuk dari lingkungan hidu
Ketiga-tiga ini adalah sumber yang paling terpercaya dan sangat tepat agar tulisan  kita sampai ke hati pembaca.


Catatan :
*ini bukan sebuah aartikel namun karangan bebas yang hanya semata-mata ingin berkongsi sahaja.




  SEJARAH DAN KERUNTUHAN  KERAJAAN PATANI DARUSSALAM  oleh :  Nurul Shafiqah Shafif 1.0 Pengenalan Kerajaan Patani merupakan antara kerajaan...