MERANGKAI SEJARAH DENGAN BERKARYA DAN MENULIS
Menulis
sebenarnya pekerjaan yang sangat menyenangkan, apalagi jika dilakukan dengan
sepenuh hati. Oleh sebab itu ada juga orang yang menganjurkan agar “menulis
dengan hati”, sehingga tulisan yang dihasilkan juga mengalir seperti air yang
turun dari tebing ke bawah bukit, lancar tanpa hambatan. Tulisan yang baik
biasanya juga dihasilkan dari penulis yang menulis dengan ikhlas, tanpa beban
dan mempunyai pengetahuan yang baik pula.
Ada
juga orang yang menganggap pekerjaan menulis itu berat dan membosankan.
Pendapat itu tentu bukan tanpa alasan. Mereka umumnya bingung harus menulis apa
dan untuk apa tulisan yang akan dibuatnya. Memang, jika orang menulis tanpa
tujuan, tentu saja hasilnya akan sulit dan dijamin hambar dan tidak bernilai.
Menulis harus mempunyai tujuan yang jelas, ibarat kita bicara, maka jangan
bicara asal bicara melainkan bicara yang ada manfaatnya. Menulis pun seperti
itu. Menulis harus mempunyai tujuan yang jelas dan mempunyai perencanaan yang
jelas pula.
A.
MOTIVASI MENULIS
1.
Menulis untuk keabadian
Kutipan
dari Pramoedya Ananta Toer “Orang boleh
pandai setinggi langit, tapi selama ia tdak menulis, ia akan hilang dalam
masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
2.
Tugas yang tinggi martabatnya
Inilah
kata-kata pamungkas warisan Imam Al-Ghazali yang akan menguatkan tekad siapa
pun penulis yang merasa dirinya bukan turunan dari salah satu strata sosial di
atas. Termasuk saya tentunya. Walaupun karya baru hanya beberapa buah buku. "Kalau
kau bukan anak raja, dan kau bukan anak seorang ulama besar, maka jadilah
penulis".
3.
Pahala yang selalu mengalir
“Semua
penulis akan meninggal, hanya karyanyalah yang akan abadi sepanjang masa. Maka
tulislah yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti.” (Ali bin Abi Thalib)
4.
Tulisan adalah senjata yang ampuh
“Satu peluru hanya menembus satu kepala, Satu
tulisan akan menembus beribu kepala”.
5.
Mencipta Sejarah Baru
Walaupun
dengan kita menulis , kita tidak bisa terkenal seperti penulis yang terkemuka, Namun paling tidak kita sudah mencipta
sejarah baru buat diri sendiri.
Kata
seorang penulis di tempat saya; "Saya belum hebat/sukses dalam dunia penulisan
namun saya sudah lebih baik daripada mereka yang tak pernah menulis". (Dr.Abdul
Rahman Dewani)
B.
HUKUM BAGI SEORANG PENULIS
1. Membaca sebagai makanan penulis
Ibarat
gizi, bacaan adalah nutrisi untuk otak penulis. bagaimana mau sehat, kalau membaca
saja malas. bagaimana mau menulis novel yang bagus, kalau baca ketentuan
pengiriman naskah saja tidak mau? Baca sebanyak mungkin. Apa pun. Pelajari
bagaimana penulis-penulis terkenal itu merangkai kata, amati pemilihan diksi
mereka, dan catat bagaimana mereka mengolah rasa. Akan lebih bagus lagi jika
kamu juga membaca berbagai genre tulisan, tak hanya satu jenis tulisan saja.
Hal tersebut akan membuat otakmu semakin berisi. Ibarat perpustakaan,
perbendaharaannya banyak. Mau apa saja, tinggal pilih untuk dikeluarkan.
Di
samping itu dengan membaca akan terdapat beberapa manfaat bagi penulis yaitu
(1) Memperluas wawasan. (2) Memperoleh
pengetahuan baru tentang hal-hal unik. (3)Memperkaya kosa kata (4) Menjadi
sumber ide dan inspirasi. (5) Sebagai tempat belajar teknik menulis. (6) Bisa mempelajari berbagai gaya menulis. (7)
Belajar tata cara penulisan yang baku.
2. Menulis setiap hari
Kalau
mau menjadi seorang penulis profesional, kebiasaan menulis setiap hari harus
menjadi kebiasaan utama. Rutin. Ini harus. Mutlak. Nggak bisa enggak. Adalah
penting bagi seorang penulis untuk punya rutinitas menulis setiap hari. Seorang
akuntan ya urusannya ngitung setiap hari. Penyapu jalan ya bakalan menyapu
jalan setiap hari. Olahragawan juga sama.
Maka,
menulislah setiap hari, meski hanya berupa caption di Instagram atau status di
Facebook. Tuliskan sesuatu yang membuatmu bahagia, atau sekadar untuk
melepaskan beban. Syukur-syukur, tulisannya bikin orang terinspirasi. Maka Menulis.
Menulis. Menulis.
3.
3. Bergaul
dengan orang yang punya passion yang sama
Lingkungan
itu sangat berpengaruh terhadap diri kita. Maka, selektiflah dalam bergaul. Tak
usah pedulikan kalau ada yang bilang kita pilih-pilih teman. Itu semua
dilakukan demi kesehatan, dan kelangsungan hidup kita sebagai penulis.
4. 4. Kritis Terhadap Diri Sendiri
Ini sudah
rahasia umum. Banyak penulis merasa tulisannya udah yang paling hebat sedunia.
Saya juga begitu, kalau sudah bisa menyelesaikan tulisan saya. Makanya, jeda
waktu publish itu perlu, demi membuang pikiran nggak waras itu dari pikiran
kita.
Sebaiknya,
ubah kebiasaan ini. Jangan jatuh cinta pada tulisanmu sendiri. Artinya,
selalulah berusaha untuk meningkatkan kualitas tulisanmu. Jangan pernah merasa
tulisanmu adalah yang paling bagus di muka bumi.
Dengan
demikian, kamu akan terbuka pada masukan dan saran. Dengan saran dan masukan
tersebut, kamu bisa belajar untuk memperbaiki tulisanmu agar lebih enak dibaca
oleh orang lain.
C.
KAREKTERISTIK DASAR BAGI PENULIS
Dalam
buku berbahasa Thailand โรงเรียนนักเขียน
(Sekolah Penulis) menyebutkan 4 karekter yang harus dimiliki ole seorang
penulis yaitu,
(1) menghayati
(2) mengingat
(3) mengalisi
(4) mempresentasikan
(menulis)
D. CATATAN PENTING SAAT MAU MENULIS
Untuk
memulai menulis yan wajib kamu ada ialah cerita yang ingindisampaikan/ hal apa
yang ingin diceritakan kepada orang lewat tulisan. Setelah tahu apa yang ingin
diceritakan yang menjadi catatan penting
bagi kita adalah sumber ide. Dalam buku berbahasa Thailand โรงเรียนนักเขียน
(Sekolah Penulis) sumber data paling
penting untuk menyumbang ide ada 3 hal.
- Pengalaman pribadi , hal yang kita
mengalami
- Pengalaman orang lain,
hal yang dilewati orang lain namun kita mengutipnya dengan mencari, menggali, menanyakan.
Dan sebagainya
- Imajinasi, Imajinasi bukanlah ia
datang secara tiba-tiba, atau pembawaan namun ia adalah berasaskan pengalaman
yang kita lewati sama ada membaca atau mempelajari dari berbagai sumber. Dan juga
bisa dibentuk dari lingkungan hidu
Ketiga-tiga
ini adalah sumber yang paling terpercaya dan sangat tepat agar tulisan kita sampai ke hati pembaca.
Catatan :
*ini bukan sebuah aartikel namun karangan bebas yang hanya semata-mata ingin berkongsi sahaja.